Tujuan sejarah, pada hakikatnya adalah memberi
pelajaran bagi masyarakat sekarang, untuk dapat mengambil pelajaran di masa
lalu agar di masa depan menjadi lebih baik. Secara rinci dan sistematis,
Notosusanto (1979:4-10) mengidentifikasi empat jenis kegunaan sejarah, yakni
fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.
1. Fungsi
Edukatif
Artinya,
bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun kearifan-kearifan.
Hal itu dikemukakan dalam ungkapan John Seeley yang mempertautkan masa lampau
dengan sekarang. We study history, so that we may be wise before the event.
Oleh karena itu, penting pula ungkapan-ungkapan belajarlah dari sejarah atau
sejarah mengajarkan kepada kita.
2. Fungsi
Inspiratif
Artinya,
dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham. Sejarah juga
dapat memberikan spirit dan moral, yaitu sebagai daya pendorong hidup yang
memungkinkan segala pergerakan dalam kehidupan dan tindak-tanduk manusia
3. Fungsi
Instruktif
Bahwa
dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu
kejuruan atau keterampilan tertentu, seperti navigasi, jurnalistik,
senjata/militer, dan sebagainya
4. Fungsi
Rekreasi
Artinya,
dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan.
Seorang pembelajar sejarah dapat terpesona oleh kisah sejarah yang mengagumkan
atau menarik perhatian membaca, baik itu berupa roman maupun cerita-cerita
peristiwa lainnya
Tujuan
pendidikan sejarah menurut Bourdillon (1994) idealnya adalah membantu meraih peserta didik meraih kemampuan sebagai
berikut :
1.
Memahami masa
lalu dalam konteks masa kini.
2.
Membangkitkan minat
terhadap masa lalu yang bermakna.
3.
Membantu
memahami identitas diri, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
4. Membantu
memahami akar budaya dan inter relasinya dengan berbagai aspek kehidupan nyata.
5. Memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang negara dan budaya bangsa lain diberbagai
belahan dunia.
6. Melatih berinkuiri dan memecahkan masalah.
7.
Memperkenalkan
pola berfikir ilmiah dari para ilmuwan sejarah.
8.
Mempersiapkan
peserta didik untuk memnempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Pokok-pokok pemikiran tentang tujuan pendidikan
sejarah tersebut diatas juga terkandung di dalam rumusan tujuan pendidikan
sejarah di Indonesia. Hal senada dikemukakan juga dalam rumusan tujuan
pendidikan sejarah di Indonesia, yang menyatakan bahwa pendidikan sejarah bertujuan
untuk menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan
masyarakat dalam dimensi waktu, dan untuk membangun perpektif serta kesadaran
sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bangsa di masa
lalu, masa kini, dan masa depan ditengah-tengah perubahan dunia. (Depdiknas
2003).
Sumber :
Sumber :
file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH.pdf
file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.../Konsep_Dasar_Sejarah.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar